Judul: Tango
Penulis: Go Hye Sun
Penerjemah: Dwita Rizki Nientyas
Jumlah Halaman: 308 halaman
Penerbit: PT. Ufuk Publishing House
Level of Interest:
Sekilas novel:
Nama lelaki itu Kang Jong Woon.
Selama dua tahun ini, artinya bagiku adalah pacar, teman, dan keluarga. Dia adalah lelaki muda dan tampan. Hari ini dia singgah di rumahku lagi. Ia terus memegang-megang barang-barang di tempatku, seakan sedang memastikan keberadaannya. Jong Woon maju dua atau tiga langkah melewati depan kulkas yang berwarna putih sambil berteriak, “Step!” Jong Woon terus berjalan berputar-putar tanpa henti seperti sedang menari, tingkahnya itu seakan mengisyaratkan bahwa ia sedang minta di perhatikan. Lalu, ia melompat ke tempatnya semula seperti seorang anak kecil.
Akhirnya, aku bertanya kepadanya lebih dulu karena dia terus berputar.
“Sedang apa?”
“Aku sedang menarikan tarian yang sangat romantic,” jawab Jong Woon.
“Tarian apa itu?”
“Tango...”
The comment:
Well, mari kita mulai dengan gaya bahasa. Buku yang di terjemahkan Dwita ini memang bukan ‘tipe’ ku, so aku akan memberikan 0.25 heart dari empat hearts total untuk gaya bahasa. Itung-itung menghargai kerja keras mbak Dwita. Maksudku bukannya mengatakan gaya bahasa nya hancur seperti terjemahan -And Baby Makes Two nya Dyan Sheldon (kalian bisa download dan langsung baca)- , hanya saja aku mendapat banyak ‘cacat’ di buku ini juga dan beberapa typo.
Misalnya di halaman 196. “Aku ingin menanyakan OPINI Siho.” Why it should be opini? Aku lupa di halaman berapa typo nya.
Anyway, bahasa asli nya pasti lah lebih sreg. Berhubung Korea ku masih belum cukup untuk di bawa baca buku, so, puas aja lah dengan yang udah di terjemahin^^
Ok, mari kita lanjut dengan pemilihan karakter dan jalan cerita.
Aku cukup suka dengan ide Miss Go dalam memilih karakter utama, pendamping, dll. Miss Go benar-benar mampu melukiskan kehidupan wanita jaman sekarang. Menurutku, seperti Yun inilah gambaran wanita pada umumnya. Dan sifat para karakter dengan masalah yang mereka hadapi, benar-benar menunjukan situasi yang sering terjadi. Mungkin itulah yang mebuatku mudah masuk ke dalam cerita ini. So, kasih 0.75 heart untuk pemilihan karakter dan jalan cerita.
Pada awalnya kamu mungkin akan berpikir bahwa novel ini terjual 30.000 kopi dalam seminggu adalah karena Miss Go sudah terkenal (kita tak bisa mengingkari itu juga) tapi memang worth kok.
Aku ambil contoh waktu Miss Go melukiskan hubungan cinta seperti menari Tango. Itu benar bukan? Harus seirama untuk tidak saling menginjak kaki satu sama lain.
Kemudian mari kita masuk ke permasalahan yang sering kita hadapi dengan kekasih kita. Rokok dan minuman keras. Saya secara pribadi, tidak begitu mengerti mengapa pacar saya tidak bisa lepas dari minuman keras (foreign, mungkin pribumi tidak sebegitunya untuk minuman keras, mungkin rokok), tapi Tango berhasil membawa saja menyelam ke dunia nya. Saya jadi semakin mengerti bahwa tidak logis kita memaksa dia keluar dari dunia itu, karena dia mungkin juga sangat frustasi saat kita berada dalam dunia kita para wanita. So, satu heart boleh di kasih ke sini, kan?
Lalu masalah cinta dan hubungan.
Aku tidak tahu apa yang pembaca lain ambil dari bagian ini, hanya saja aku berhasil mengambil beberapa hal dalam memperbaiki hubunganku.
Status.
Aku memulai hubunganku dengan tanpa status bersama pacarku sekarang. Ya, kami memulai tanpa status. Seperti kebanyakan yang kalian tonton di film, pria luar memang sulit utuk melangkah pada sebuah komitment. But dari Tango aku belajar, bahwa komitmen tidaklah segalanya. Yang paling penting adalah kau saling menyayangi, menjaga, menasehati, dan memiliki seperti Yun dan Siho.
Yang penting bukan seberapa sering dia mengubungimu, bukan ungkapan I Love You, tapi bagaimana ikatan antara hati dan batin kalian erat menyatu. (terlalu alay dan sok puitis kah? Ha ha) Absolutelly satu heart full worth the lesson^^
Dan well, terakhir yang aku ambil adalah toleransi.
Hee Dae, sahabat Yun di sini adalah seorang GAY. Iya, penyuka sesama pria.
Aku memang bukan peng-judge orang lain dari jaman baheula, hanya saja aku merasa perlu share ini di sini karena entah mengapa aku sangat geram dengan Indonesian yang nomor satu dalam men-judge kasus seperti Hee Dae ini.
Please salami yang Hee Dae katakan. Dia juga tidak bisa melakukan apa-apa dengan kondisi itu. dia juga pernah merasa lelah dan frustasi karena hal itu. itu juga berada di luar batas kemampuannya.
Entah itu sesame atau lawan jenis, itu semua CINTA kan? Lalu satu hearth terakhir untuk toleransi yang di ajarkan.
Maybe heart nya akan perfect lima jika Miss Marshmallow baca buku asli:)
Anyway, Miss Marshmallow tetep ingin merekomendasikan buku ini^^ ayo guys, beli dan baca, lalu kasih pendapat di kolom komentar^^
Ciao!! Love, hug and kisses <3xoxo
Miss Marshmallow
No comments:
Post a Comment
Tell me the reading experience or what you want for next book!^^